Ini Prediksi 7 Tren Media Sosial yang Melejit di 2023

tren media sosial 2023

Tren media sosial pada 2023 tentunya akan berubah dari tren yang terjadi di 2022. Tahun ini, semua orang tahu jika tren didominasi oleh platform TikTok. Semua pengguna media sosial seperti influencer, content creator, hingga sederet brand ikut memanfaatkan TikTok.

Lantas, tren apa sih yang akan terjadi pada 2023? Socialight telah merangkum 7 tren media sosial yang diprediksi berkembang di tahun depan. Simak penjelasannya sampai habis, ya!

Tren Media Sosial 2023

Pengguna media sosial terus dituntut untuk mengikuti tren terupdate agar tidak tertinggal. Ada beberapa tren media sosial di tahun 2023 yang harus kamu perhatikan sekaligus manfaatkan. Berikut adalah penjelasannya:

1. TikTok

tren media sosial TikTok

Sejak namanya booming karena pandemi covid-19 di tahun 2020, TikTok diprediksi tetap menjadi tren media sosial di tahun depan.

Meski pengguna aktif TikTok belum sebanyak Instagram dan Facebook, namun Tiktok merupakan aplikasi media sosial yang paling banyak di-download sepanjang awal tahun 2022.

Mulai dari Gen Z, millennial, bahkan baby boomer, semuanya memanfaatkan platform TikTok untuk mencari hiburan. Kepopuleran TikTok tersebut tentunya harus digunakan creator untuk menjangkau target pasar mereka seluas-luasnya.

2. Konten Video

shooting a day in my life

Bukan foto, ternyata konten yang dikemas dalam bentuk video justru diprediksi semakin populer di tahun 2023. Tidak heran, Instagram yang semula adalah platform “berbagi foto” kita fokus mengembangkan fitur reels dan berfokus pada konten video.

3. Nano Influencer Marketing

influencer

Dalam hal pemasaran, istilah makro, mikro, dan nano influencer sudah banyak disinggung. Istilah tersebut merujuk pada kategorisasi ukuran audiens atau popularitas seorang influencer.

Disini, nano influencer masuk sebagai kategori paling kecil atau pemula. Lantas, mengapa mereka akan menjadi salah satu tren di tahun 2023?

Itu karena target pasar yang diberikan seorang nano influencer lebih spesifik, jadi pemilik bisnis lebih banyak yang memanfaatkan nano influencer. Review yang mereka berikan juga akan terkesan lebih natural bagi followersnya. Seperti memberi saran teman atau keluarga.

Dan yang terpenting, harga yang dipatok seorang nano influencer juga tidak besar dan cocok digunakan semua pemilik bisnis. 

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Nano Influencer

4. Konten Interaktif

Interaktif dan komunikasi menjadi kunci sebuah konten untuk dapat memenangkan algoritma media sosial. Dengan membuat konten yang bersifat interaktif, creator dan followersnya dapat berinteraksi lebih dekat dan nyata. 

Kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur untuk berinteraksi dengan followers, seperti fitur Live, sesi Tanya Jawab, sharing story, dan hal-hal yang terkait lainnya.

5. User Generated Content 

UGC atau User Generated Content adalah jenis konten yang berisikan teks, gambar atau video tentang suatu produk yang dibuat dan dibagikan oleh creator ke media sosial.

Konten jenis ini berupa komentar, review, podcast atau blog. UGC sendiri gratis, tidak berbayar, dan sepenuhnya bergantung pada pengguna yang mempromosikan konten tersebut. 

6. Live Streaming

Tren selanjutnya yang akan populer di media sosial adalah live streaming. Baik itu di TikTok, Instagram, maupun platform e-commerce.

Rutin membuat sesi live streaming akan sangat menguntungkan brand karena:

  • Dapat memperlihatkan kondisi nyata produk.
  • Bisa langsung berinteraksi dan tanya jawab dengan calon custumer.
  • Bisa menunjukan penggunaan produk sedetail mungkin.
  • Untuk menarik lebih banyak viewers, brand juga biasanya menggandeng beberapa influencer untuk live bersama dalam sesi live.

Strategi lain yang sering digunakan adalah memberikan flash sale selama live berlangsung.

7. Social Awareness

Bagian terpenting yang tak boleh terlewat dari tren media sosial di 2023 adalah pentingnya social awareness.

Dengan meningkatnya cancel culture, brand perlu berhati-hati dalam setiap hal yang dilakukan dalam kampanye pemasaran. Jangan sampai menyinggung suatu kelompok atau isu sensitif di masyarakat. Dan jangan juga lakukan black campaign.

Menurut dari Neal Schaffer, di jaman dulu orang-orang pasti tidak peduli bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya, apakah dengan baik atau tidak. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk era ini di mana kepekaan sosial masyarakat semakin meningkat.

Oleh karena itu, kemaslah strategi pemasaran yang bersifat social awareness dia media sosial agar menarik perhatian banyak orang.

Itulah 7 tren media sosial yang bisa kamu pertimbangkan sebagai referensi. Semoga pembahasan diatas dapat membantu kamu mengoptimalkan platform media sosial yang sedang kamu bangun, ya!

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

More Posts