SOW Influencer adalah bagian penting dalam dunia marketing. SOW atau Scope of Work akan menjelaskan hal apa saja yang harus influencer lakukan dalam menjalan sebuah campaign.
Adanya SOW akan membantu brand untuk menjalankan strategi yang mereka inginkan ketika membangun sebuah branding.
Lalu, apakah terdapat hal-hal yang harus diperhatikan? Bagaimana cara membuat SOW yang baik dan benar? Ayo, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Scope of Work Influencer?

SOW atau Scope of Work merupakan perjanjian antara influencer dengan brand yang berisi instruksi-instruksi yang wajib influencer patuhi ketika melakukan sebuah campaign. Ini adalah bagian penting dalam sebuah marketing campaign karena akan menjadi gambaran kerjasama antara brand dengan influencer.
Dapat dikatakan bahwa SOW merupakan sebuah pondasi ketika brand membuat sebuah campaign dan bekerja sama dengan pihak luar, seperti influencer. Meskipun setiap influencer memiliki gaya dan harus menyampaikan kejujuran, SOW akan membantunya tidak lari dari konteks yang sudah ditentukan.
SOW juga harus dibuat spesifik dan tentu saja harus mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak. Hal ini penting untuk menghindari ketidakpastian, masalah, perselisihan, dan ambiguitas.
Dengan adanya SOW influencer, influencer memiliki instruksi lengkap sehingga apa yang mereka lakukam tidak akan lari dari konteks yang si brand harapkan.
5 Hal Penting dalam Membuat SOW Influencer

Dalam SOW influencer ini terdapat 5 (lima) poin yang wajib untuk diketahui dan dipahami. Berikut penjelasan 5 (lima) poin tersebut yang wajib kamu pahami:
1. Timeline
Poin pertama adalah timeline. Timeline ini berisi informasi berapa lama waktu campaign akan berjalan. Dalam timeline ini akan terlampir kapan tanggal awal dan berakhirnya suatu campaign.
Timeline ini akan membantu influencer dalam menentukan waktu paling tepat untuk memulai campaign dan menghindari influencer mengunggah konten untuk campaign di luar waktu yang seharusnya.
2. Mood Board
Poin kedua adalah mood board. Mood board ini berisi gambar yang akan menjadi referensi influencer dalam melakukan campaign.
Brand biasanya akan memberikan referensi cara campaign, tampilan foto atau video, gaya, hingga angle foto yang mereka pakai kepada influencer.
3. Deliverable
Deliverable berisi output yang harus influencer lakukan untuk brand yang bekerja sama dengannya.
Output ini lah yang akan menentukan seberapa banyak influencer harus membuat konten. Sebagai contoh, brand memberikan deliverable berupa 1x Instagram Feed dan 2x Instagram Story.
4. Task Instruction
Poin keempat adalah task instruction (instruksi pekerjaan). Task instruction ini mirip dengan mood board, namun jika mood board berbentuk foto atau video, task instruction ini berupa tulisan.
Instruksi tersebut berguna untuk pedoman cara pengambilan foto, caption, tulisan yang harus masuk dalam foto, hingga hashtag di media sosial.
5. Dos dan Don’ts
Poin terakhir yang ada dalam SOW Influencer adalah Dos dan Don’ts. Hal ini berisi hal-hal yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan oleh influencer dalam sebuah campaign.
Dos dan don’ts ini menjadi permintaan special dari brand yang cukup rinci untuk dilakukan dan tidak dilakukan oleh influencer. Bagian ini nantinya akan diselaraskan dengan peraturan dos dan don’ts yang juga dimiliki oleh influencer.
Cara Membuat SOW Influencer
Berikut cara membuat SOW untuk Influencer agar mudah dimengerti:
1. Brief Jelas
Sebuah kerja sama selalu dimulai dengan sebuah brief yang berisi penjelasan mengenai gambaran mengenai brand, produk, serta campaign yang akan sang talent lakukan. Dengan memberikan brief yang jelas, influencer diharapkan dapat memahami dengan baik perannya pada sebuah campaign.
Mulai dari pesan apa yang ingin disampaikan, produk apa yang akan dipromosikan, hak & kewajiban mereka, do’s and don’ts, serta bagaimana talent mempromosikan. Semua itu harus sejalan dengan brief yang ada.
2. Menjalankan Sesuai Timeline
Jika sudah sama-sama memahami campaign yang akan dijalankan bersama. Selanjutnya penting untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan ketentuan timeline atau jangka waktu yang diperlukan untuk campaign tersebut. Biasanya, brand sudah membuat plot kapan saja influencer harus melakukan perannya.
3. Memberikan Panduan
Yang terakhir adalah memberikan panduan teknis tentang apa saja yang harus dipenuhi saat mengunggah konten.
Misalnya, talent harus menggunakan platform Instagram, dalam 1 campaign ia diharuskan untuk mengunggah 1 Instagram Post atau 1 Instagram Story. Selain kuota konten, pihak brand harus memberikan draft caption, hashtag yang akan digunakan sebagai identitas campaign. Akun apa saja yang harus di-tag, waktu post, dan lainnya jika dibutuhkan.
Contoh SOW untuk Influencer
Berikut adalah contoh dari Scope of Work yang bisa kamu tulis:

Kalau kamu butuh lebih banyak informasi tentang seluk beluk dunia Influencer, kamu bisa download aplikasi Socialights di Android dan iOS ya!
Socialights akan membantu kamu berkolaborasi dan belajar bareng dengan sesama konten kreator dan Influencer pemula lainnya.
Itulah tadi penjelasan mengenai SOW influencer yang wajib kamu tahu.
Dengan adanya SOW influencer ini diharapkan kerja sama antara influencer dengan brand dapat terjalin lancar tanpa adanya kesalahpahaman.