Dalam kegiatan marketing, atau secara spesifik personal branding, Media Kit menjadi salah satu tools yang esensial. Mengapa esensial? Karena dokumen inilah yang dapat membantu sebuah brand, atau bahkan seorang influencer untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap mereka.
Tapi, kamu yang termasuk asing nggak sih sama istilahnya? Mari kita bahas lebih lengkap pada artikel berikut ini!
Mengenal Media Kit

Secara harfiah, Hubspot menjelaskan bahwa Media Kit adalah seperangkat dokumen yang berisi keseluruhan deskripsi tentang sebuah brand, influencer, organisasi, atau entitas lainnya untuk diperlihatkan kepada media atau mitra yang potensial.
Bentuk dokumennya bisa macam-macam. Ada yang berbentuk PDF supaya mudah diunduh, Microsoft Word, portofolio online, hingga dalam bentuk halaman web.
Nah, karena bentuknya yang shareable, kit media ini pun bisa dengan mudah diakses oleh calon investor, calon partner, serta media company yang akan menulis artikel bersponsor atau berita tentang mereka.
Siapa yang Membutuhkan Media Kit?

Dalam penggunaannya, Media Kit dapat terbagi ke dalam tiga jenis sebagai berikut:
1. Pebisnis
Sebuah brand wajib banget punya Media Kit ketika mereka ingin launching produk atau butuh dana tambahan. Media Kit ini nantinya digunakan saat mereka berupaya menarik minat calon investor untuk membantu mendanai ide bisnis tersebut.
Dan ketika hendak menjalin partnership dengan merek dagang lainnya–entah itu untuk kebutuhan kolaborasi produk, kolaborasi content creation di media sosial, dan lain sebagainya, Media Kits-lah yang menjadi “pintu masuk” sebelum kedua belah pihak mengucapkan kata deal.
Atau kalau misalnya kamu ingin publik mengenal brand yang kamu jalankan, kamu bisa memberikan kit media ini kepada jurnalis atau blogger supaya mereka meliput brand kamu dan mempublikasikan artikel bersponsor ini ke platform media.
2. Influencer
Bagi influencer, Media Kit adalah senjata untuk personal branding. Para influencer ini bisa membagikan Media Kit ke perusahaan yang menarik minat mereka.
Dilansir dari Visme, influencer yang kerap menggunakan Media Kit adalah tipe Micro dan Nano Influencer.
3. Organisasi
Selain perusahaan dan influencer, organisasi pun memanfaatkan Media Kit untuk mengenalkan siapa dan apa visi-misi mereka ke khalayak.
Selain itu, organisasi dapat membagikan kit media ketika mereka punya project penggalangan dana atau mencari pendonor.
Alasan Media Kit Dibutuhkan

Kalau kamu sedang menjalankan bisnis, lalu kamu ingin meluaskan ekspansi bisnis kamu ke audiens baru, Media Kit adalah aset yang harus banget kamu miliki.
Adanya Media Kit dapat memudahkan pihak yang kamu ajak kerja sama untuk memahami bisnis kamu, dan seperti apa potensinya di pasaran. Hal ini juga bisa menambah kepercayaan mereka, ‘kan?
Atau kamu tertarik berprofesi sebagai kreator dan influencer? Selain kit media, kamu juga membutuhkan platform pendukung yang andal seperti Socialights. Download pada link di bawah ini!
Perbedaan Media Kit dan Press Kit
Kedua istilah tersebut sering kali tertukar atau dianggap sama. Padahal, ada perbedaan mencolok di keduanya. Menurut Learning Hub, media kit berisi rangkuman umum tentang sebuah merek.
Karena tujuannya diberi pada calon partner kolaborasi dalam hal marketing, informasi yang tercantum biasanya berupa traffic, rate, dan lain sejenisnya.
Sementara press kit, biasanya diberikan pada media atau jurnalis sehingga mereka bisa segera menulis artikel yang akurat dalam waktu singkat. Ini akan berguna untuk berita yang sedang booming dan perlu langsung disampaikan.
Cara Membuat Media Kit
Untuk membuat Media Kit, ini dia beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan dan sertakan:
1. Informasi Kontak
Pastikan semua informasi kontak ini adalah yang terbaru supaya mudah dihubungi.
2. Penjelasan Detail Tentang Bisnis
Ibarat portofolio, detail bisnis harus jelas tertulis. Mulai dari sektor bisnis, latar belakang berdirinya perusahaan, siapa founder-nya, dan lain-lain.
Untuk influencer, penjelasan detail ini lebih tepat disebut “Bio”.
Gak hanya detail brand saja, kamu juga harus menyertakan semua produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Jangan lupa juga untuk menampilkan testimoni dari para pelanggan.
3. Audiens
Di dalam Media Kit, gambaran informasi tentang siapa target audiens kamu juga harus tersedia.
Ini penting buat kamu yang mau mengajukan kerja sama dengan brand lain yang relevan.
4. Statistik
Selanjutnya, kamu bisa menunjukkan statistik yang berupa pertumbuhan tahunan, traffic pengunjung website, atau metrik engagement di media sosial.
5. Daftar Klien
Kalau kamu pernah bekerja sama dengan klien-klien terpercaya sebelumnya, kamu juga bisa menampilkan nama mereka dalam Media Kit demi menarik hati calon klien yang baru.
6. Logo
Hal yang satu ini jangan sampai terlewat, ya! Untuk mewujudkan brand awareness yang lebih baik, kamu bisa menampilkan logo dalam kit. Logo seharusnya bisa mudah terlihat namun tidak menempati terlalu banyak ruang dalam dokumen.
Selain itu, kamu juga bisa menyisipkan hal-hal lain seperti foto yang merepresentasikan produk atau jasamu dengan baik.
Nah, demikian penjelasan seputar Media Kit dan kenapa kamu membutuhkannya.
Kalau kamu mau membuatnya, kamu bisa mendesain sendiri melalui platform seperti Canva, Adobe, atau menggunakan situs-situs kredibel yang menyediakan jasa pembuatan kit media ini.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya!