Brand Ambassador Adalah: Pengertian, Tugas, Ini Tips Jadi BA!

brand ambassador

Socialty pasti pernah dengar istilah Brand Ambassador, bukan? Mulai dari brand kecantikan, fashion, atau bahkan merek-merek teknologi pun juga turut memiliki brand ambassador (BA) sebagai representasi mereka.

Fungsi “duta merek” alias brand ambassador bukan cuma sebagai representasi atau perwakilan brand. Namun, keberadaaan BA nyatanya punya pengaruh yang besar untuk brand atau perusahaan, loh. Kira-kira apa saja, ya? 

Nah, pada artikel Socialights kali ini, kita akan kupas tuntas hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang brand ambassador. Stay tuned!

Apa Itu Brand Ambassador?

model

Dari apa yang disebutkan di laman EveryoneSocial, brand ambassador adalah orang-orang yang dipekerjakan sebagai representasi sebuah brand–atau perusahaan untuk meningkatkan kesadaran bermerek (brand awareness), dan untuk mendorong terjadinya penjualan produk kepada audiens baru.

Orang-orang ini biasanya berasal dari kalangan selebriti atau tokoh publik dengan audiens besar. 

Kalau dalam bisnis B2B, brand ambassador yang dipekerjakan berasal dari kalangan karyawan perusahaan mereka sendiri. Misalnya, karyawan dari divisi Marketing, Sales, Human Resources (HR), atau divisi Product Engineer.

Lalu, apakah brand ambassador mendapat bayaran dari pekerjaannya ini? Tentu saja. Namun, besaran gaji yang mereka dapatkan tergantung kontrak kesepakatan; ada yang hitungannya per jam, ada yang per hari, per minggu, bahkan tahunan. 

Berdasarkan data yang disajikan oleh Indeed, rata-rata gaji pokok seorang BA di Indonesia per bulannya berkisar antara Rp 3.600.000 hingga Rp 5.000.000. Bahkan, bayaran artis ternama untuk menjadi BA bisa mencapai milyaran rupiah. Wah, fantastis, ya!

Tugas Seorang Brand Ambassador

Sebagai seseorang yang merepresentasikan sebuah brand, BA tentu memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan. Tugas-tugas ini biasanya tertera dalam kontrak kerja sama atau perjanjian. Lalu, apa saja tugas dari BA? Simak di bawah ini ya!

1. Media Promosi Brand di Media Sosial

Di era digital, promosi banyak menggunakan media sosial. Kalau biasanya BA mempromosikan produk lewat iklan di televisi, sekarang ini sebagian besar sudah beralih ke media sosial. BA memiliki tugas khusus untuk mempromosikan kelebihan brand serta produknya kepada audiens.

Frekuensi waktu promosi yang dilakukan BA pun cukup sering jika dibandingkan dengan influencer yang sama-sama mempromosikan brand/produk di sosial media. Ini disebabkan BA dan perusahaan terikat kontrak dalam jangka waktu lama. Jadi, BA sangat mungkin mempromosikan produk dari suatu brand untuk beberapa kali program campaign.

2. Mempertahankan Reputasi Positif Brand

Brand Ambassador punya tanggung jawab lebih untuk mempertahankan reputasi atau citra dari brand. Pasalnya, BA sama dengan perwakilan brand. Mempertahankan reputasi brand membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Semakin dipercaya oleh masyarakat, maka semakin baik reputasi yang dimiliki brand.

3. Mendekatkan Brand dan Customer

Brand ambassador memiliki target audiensnya sendiri. Audiens yang telah mengikuti BA punya potensi besar untuk menggunakan produk-produk yang dipromosikan. Apabila seseorang menjadi BA dan mempromosikan produk dari suatu brand maka brand akan lebih dekat dengan customer atau sebaliknya.

Adapun beberapa tugas BA lainnya yaitu:

  • Memiliki pengetahuan menyeluruh tentang brand yang diwakilkannya
  • Membantu merencanakan, mengembangkan, sampai mengimplementasikan ide kampanye marketing atau endorsement bersama tim sales & marketing
  • Membantu memeriksa dan menganalisa fitur-fitur produk
  • Menjaga hubungan baik dengan semua tim terkait di perusahaan, dengan klien, dan dengan kustomer
  • Mewakili brand atau perusahaan di berbagai event penting; seperti konferensi, seminar, atau liputan media
  • Ikut menganalisa hasil dari kampanye dan strategi marketing.

Perbedaan Brand Ambassador dan Influencer

Sama-sama mempromosikan brand dan produk lewat media sosial, pasti kamu bertanya-tanya soal perbedaan BA dan influencer? Sebenarnya, BA dan influencer memiliki beberapa perbedaan. Lebih mudahnya, BA kebanyakan lebih eksklusif untuk mempromosikan secara rutin 1-2 brand.

Brand Ambassador sebagai wajah dari suatu brand akan lebih fokus meningkatkan brand awareness dari produk tersebut. Sementara, influencer kebanyakan memiliki fokus pada penjualan (sales) sehingga mendorong orang untuk membeli dan menggunakan produk.

Dari segi kontrak kerja pun, BA memiliki kontrak yang lebih panjang. Di samping kontrak yang panjang, beberapa brand mengharuskan seorang BA terikat kontrak hanya pada brand yang dinaungi perusahaan tersebut. Hal ini berbeda dengan influencer yang hanya mempromosikan pada satu campaign atau jangka waktu singkat.

beberapa perempuan yang sedang tertawa

Kalau kamu masih pengin tahu lebih lanjut tentang influencer, kamu bisa baca artikelnya di sini.

Intinya, dilansir dari laman Majestic Monitor, influencer bisa mempromosikan produk dengan cara unik ala mereka sendiri dalam jangka waktu yang singkat; misal untuk satu, dua, atau tiga kali posting.

Kalau BA, ibarat “wajah” dari sebuah brand, mereka akan menjadi representasi dari brand tersebut, dan biasanya gak akan bekerja sama dengan brand kompetitor dalam jangka waktu yang lebih lama sesuai kontrak.

Mengapa Bisnis Butuh Brand Ambassador?

perempuan yang sedang tertawa

Seperti yang dikutip dari Sideqik, poin-poin di bawah ini akan menunjukkan alasan kenapa sebuah bisnis membutuhkan jasa BA untuk kesuksesan marketing-nya. Apa saja?

1. Melindungi Reputasi Perusahaan

Selama menjadi perwakilan perusahaan, sudah semestinya BA bertanggung jawab penuh terhadap reputasi perusahaan tersebut. BA wajib menampilkan image terbaik di mata publik. Kalau malah sebaliknya, perusahaan pun ikut kena imbasnya dan malah rugi besar.

Apalagi, komitmen BA lebih panjang dan lebih lama dibanding influencer, sehingga mereka harus selalu memberikan kesan yang baik selama terikat dengan perusahaan, atau bahkan seterusnya.

2. Audiens dari Brand Ambassador yang Berpotensi Besar

Bisa dibilang, BA adalah senjata “word of mouth” dalam beriklan. Socialty pasti paham, deh, gimana efektifnya mempromosikan produk dari mulut ke mulut. Pokoknya, gak kalah efektif dari berpromosi lewat platform digital. Nah, BA-lah salah satu pihak yang bisa melakukan promosi word of mouth ini.

Melalui relasinya–baik networking online maupun di dunia nyata, BA bisa membangun kepercayaan audiens-nya terhadap produk yang dipromosikan. Kita juga pasti lebih percaya dengan review produk yang direkomendasikan langsung oleh teman kita, bukan?

Seperti itulah kira-kira fungsi BA: membangun trust dan memberikan insight terkait brand-nya sehingga kesadaran merek dan penjualan pun bisa meningkat.

3. Meningkatkan Trafik Pengunjung Website

Ini keuntungan banget nih, kalau brand ambassador-nya sendiri juga punya blog atau website. BA bisa berkontribusi dengan membuat konten-konten berbau marketing di blog-nya. 

Selain itu, BA bisa melakukan backlink, atau menautkan link URL menuju situs perusahaan di blog website-nya. Di mana nantinya audiens blog dari BA tersebut bisa langsung mengunjungi situs website perusahaan. Hasilnya? Traffic pengunjung ke situs perusahaan bisa bertambah ramai, deh!

Tips Menjadi Brand Ambassador

Foto ala selebgram

Terus, kalau mau jadi BA, apa saja yang perlu kamu miliki? Atau, gimana caranya?

1. Punya Personality yang Unik

“Unik” di sini artinya kamu mesti punya ciri khas tersendiri. Apa yang kamu tampilkan di mata publik, harus berkaitan dengan brand yang kamu representasikan.

Misalnya, kamu BA dari sebuah brand makanan sehat. Melalui media sosial, blog, atau platform lainnya, kamu bisa menampilkan gaya hidup kamu yang serba “healthy” dengan rajin berolah raga, mengenalkan berbagai jenis makanan bergizi lengkap, dan menggunakan produk-produk makanan sehat dari brand yang kamu wakilkan.

2. Menguasai Printilan Media Sosial

Selain word of mouth, kamu perlu banget berpromosi via media sosial. Oleh karena itulah, seorang BA harus memahami gimana caranya menggunakan media sosial dengan amat baik, termasuk membuat konten di dalamnya.

3. Cari Brand yang Mau Kamu Representasikan

Kalau kamu menjadi seorang BA, kamu bisa mulai mencari-cari brand yang niche-nya sesuai dengan kamu. Apabila kamu seorang atlet, itu artinya kamu cocok banget mewakili sebuah brand produk olahraga.

Menurut SendPulse, ada baiknya kamu pelajari terlebih dulu brand incaran kamu mengenai their values, prinsip-prinsip dasar, serta orang-orang seperti apa yang mereka butuhkan.

4. Siap “Ikut” Ke mana pun Perusahaan Pergi

Layaknya “ikatan dinas”, kamu harus siap mengikuti berbagai acara yang dibuat atau dihadiri perusahaan nantinya. Entah itu hanya menghadiri–atau bahkan memimpin jalannya event, posisi BA akan memberikan kamu lebih banyak kesempatan bepergian bersama pihak perusahaan.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui beberapa hal tentang brand ambassador, bukan?

Kamu bisa temukan insightinsight menarik lainnya seputar dunia brand ambassador, influencer, hingga konten kreator dengan download platform Socialights, lho!

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

More Posts