Siapa sih yang gak kenal dengan istilah Influencer. Dengan kemajuan digital yang cukup pesat, mulai bermunculan banyak media sosial yang menjadi tempat para konten kreator mengekspresikan diri mereka.
Selain berkarya, kehadiran Influencer di beragam media sosial juga memiliki pengaruh pada strategi dan teknik pemasaran lho!
Gak heran banyak anak muda jaman sekarang ingin menjadi seorang Influencer karena bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan bekerja sama dengan merek tertentu. Simak penjelasan di bawah ini untuk informasi lengkapnya!

Apa itu Influencer?
Influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat dengan membangun personal branding dengan mengandalkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki terhadap satu topik yang spesifik.
Biasanya, mereka membuat postingan secara rutin di channel media sosial pilihan mereka, tentang topik-topik yang mereka tekuni atau ahli dan disukai oleh banyak orang. Misalnya, beauty, game, teknologi, lifestyle, dan sebagainya. Dengan cara ini, mereka dapat memperoleh pengikut atau followers yang cukup banyak dan menjadikan mereka seorang influencer.
Ketika mereka memiliki follower yang cukup besar, gak jarang mereka bisa menjadi trend setter baik di skala kecil maupun besar.
Dengan demikian, banyak pemilik bisnis memutuskan menggandeng mereka yang memiliki pengikut yang sesuai dengan target pasar brand tersebut untuk mempromosikan produk dengan tujuan meningkatkan penjualan dan brand awareness terhadap produk dari brand itu.

Jenis Influencer Berdasarkan Konten
Selain dari followers yang dimiliki, influencer juga terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan konten yang dibuatnya dalam suatu platform media sosial. Di bawah ini adalah yang paling sering ditemukan dan sering diajak kerjasama oleh brand/bisnis.
Blogger
Blog adalah salah satu platform yang sudah lama ada, bahkan sebelum media sosial mulai bermunculan. Orang yang suka menulis dan melakukan unggahan di blog disebut blogger. Mereka umumnya memiliki pembaca setia yang menyukai konten yang blogger buat. Jadi, blogger bisa menjadi seorang panutan bagi pembacanya.
Youtuber
Platform youtube populer karena konten video nya. Seseorang yang rutin membuat konten di youtube disebut youtuber. Mereka melakukan influence melalui konten videonya. Karena ini, banyak brand yang menjalin kerjasama dengan youtuber populer untuk mempromosikan produk mereka, yang tentunya menyesuaikan segmen konten dan audience dengan produk brand tersebut.
Selebgram
Sebagian masyarakat tahu ketika menjadi selebgram yang sukses bisa membuat kehidupan menjadi “easy life and easy money”. Ini karena, selebgram biasanya terkenal sebagai public figure di Instagram yang suka membagikan keseharian kehidupannya atau keahlian tertentu.
Tidak heran jika selebgram biasanya dinilai berdasarkan jumlah pengikut yang mereka miliki. Sebuah brand sering memanfaatkan kepopuleran selebgram untuk promosi produk, yang tentunya menyesuaikan segmen konten dan audience dengan produk brand tersebut.
TikTokers
Siapa yang gak tau media sosial Tik Tok? Selama pandemi, orang-orang banyak menghabiskan waktunya di platform ini untuk membuat konten atau sekedar menonton saja. Orang-orang yang suka membuat konten di Tik Tok disebut Tik Tokers. Kalau kamu beruntung dan segmen konten kamu disukai, kamu bisa menjadi influencer via Tik Tok.
Tidak jarang, Tiktokers menjadi salah satu influencer yang sering dimanfaatkan oleh brand saat ini. Hal ini karena, banyak masyarakat, khususnya Millenials dan Generasi Z, sering menghabiskan waktu di aplikasi ini. Jadi, brand yang memiliki target pasar generasi muda, bisa memilih Tik Tokers untuk diajak kerja sama.

Jenis-jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Followers
Seperti yang telah diketahui, influencer tentunya memiliki jumlah followers yang banyak. Namun, kata banyak dalam hal ini tentunya membingungkan. Maka itu, influencer terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan jumlah pengikutnya. Terdapat 4 tipe influencer untuk jenis ini.

- Nano: 1,000 – 10,000 followers
- Micro: 10,000 – 50,000 followers
- Mid-tier: 50,000 – 500,000 followers
- Macro: 500,000 – 1,000,000 followers
- Mega: 1,000,000+ followers
Nano Influencer
Dalam banyak kasus, tier nano memiliki 1.000 – 10.000 followers, dan mereka memiliki followers yang setia dan mau mendengarkan opini yang dikeluarkan. Meskipun banyak brand yang masih menganggap pengaruh seorang nano belum signifikan, mereka bisa sangat berguna untuk bisnis yang bergerak di bidang yang memiliki target konsumen yang sangat spesifik.
Micro Influencer
Micro influencer memiliki jumlah followers antara 10.000 hingga 50.000 di paling tidak satu platform media sosial. Mereka biasanya mencari ketertarikan akan suatu hal yang masih belum populer atau bahkan hanya sedikit yang tahu, yang mana, jika dicari, pasti ada group Facebook atau Pinterest board tentang topik tersebut. Dalam kelompok-kelompok kecil inilah mereka bisa memberikan pengaruhnya pada orang lain.
Mid-Tier Influencer
Untuk masuk di tier ini seseorang biasanya memiliki pengikut sebanyak 50.000 – 500.000 paling tidak satu platform media sosial. Mereka disebut Mid Tier karena berada di harga yang tidak terlalu murah atau terlalu mahal.
Macro Influencer
Mereka adalah orang-orang yang memiliki jumlah pengikut sebanyak 500.000 – 1.000.000 di paling tidak satu platform media sosial. Pada umumnya, tipe ini merupakan orang yang high profile dan efektif untuk meningkatkan awareness daripada tipe micro.
Mega/Premium Influencer
Tipe ini bisa dikatakan top influencer dengan jumlah follower paling banyak. Mereka umumnya memiliki jutaan followers. Persentase pembelian produk dari rekomendasi mereka ini mungkin tidak sebesar tier lainnya karena pengikut yang mereka punya tidak tertuju pada target pasar tertentu, namun tetap menjanjikan karena pengikut yang dimilikinya sangat besar.
Nah, sekarang kamu sudah kenal dan tahu kan apa itu influencer dan bagaimana mereka bekerja, serta jenis-jenisnya. Buat kamu yang ingin mengetahui cara menjadi seorang Influencer kamu bisa download aplikasi Socialights dan belajar langsung dari real Influencer!