Media promosi memang sangat beragam eksplorasinya. Di era digital, banyak yang memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk melakukan promosi. Biasanya promosi yang ada pada media sosial ini turut memanfaatkan copywriting untuk menggugah ketertarikan audiens.
Tulisan-tulisan menarik ini tak kalah mendapat perhatian dari promosi berbentuk video. Apalagi jika copy yang digunakan sesuai dengan riset audiens sehingga bisa lebih powerful dan relate. Untuk lebih mengenal soal copywriting, yuk simak artikel ini.
Apa Itu Copywriting?

Copywriting adalah salah satu teknik pemasaran yang mengandalkan tulisan untuk mempengaruhi dan mempersuasi para audiens untuk melakukan suatu tindakan. Tindakan yang dimaksud dalam hal ini bisa berupa pembelian produk atau jasa, berlangganan layanan, hingga menghubungi sales untuk mengetahui produk lebih mendalam.
Jadi, teknik ini pun bisa kamu pahami sebagai cara memasarkan produk lewat tulisan dengan tujuan kepentingan komersial. Publikasi dari copywriting pun sangat luas, mulai dari iklan, postingan media sosial, landing page, website, blog, dan lainnya.
Kemajuan dari era digital membuat penulisan copy ini sangat penting untuk diterapkan. Lagi-lagi tujuannya agar bisa menarik audiens menuju produk andalanmu dari kompetitor. Nah, tidak hanya untuk bisnis semata, copywriting pun perlu kamu pahami sebagai seorang kreator atau influencer.
Jenis Copywriting

1. Marketing Copywriting
Marketing ini merupakan jenis copy yang memiliki fokus untuk menawarkan produk. Biasanya pada jenis ini tulisan sekaligus dibuat untuk memberikan solusi hingga menyampaikan manfaat dari produk yang dipasarkan.
2. Brand Copywriting
Memiliki fokus lebih utama untuk membangun branding. Di mana copy harus mampu menyampaikan identitas diri dari suatu brand. Biasanya copy sejenis ini akan kamu temukan pada tagline atau slogan brand.
3. Social Media Copywriting
Copywriting satu ini paling sering kamu temukan, terutama yang hobi bermain media sosial. Penggunaan copy pada platform media sosial sangat penting untuk menggaet audiens untuk mampir ke konten kamu. Nah, penggunaannya pun tidak terbatas pada caption Instagram, tetapi seluruh jenis platform media sosial. Misalnya, Instagram, Twitter, Tiktok, bahkan Linkedin.
Setiap tulisan yang akan kamu jadikan caption di media sosial ini haruslah menarik. Tujuannya agar audiens dan engagement media sosial meningkat.
4. Direct Response Copywriting
Seperti namanya, jenis copywriting satu ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan respon langsung dari konsumen atau audiens. Jenis copy ini menggunakan call-to-action (CTA) untuk mengarahkan audiens melakukan tindakan. Contohnya, berlangganan, mendaftar, memesan, ataupun membeli produk.
5. SEO Copywriting
Sama seperti artikel, copywriting pun bisa kamu buat dengan mengandalkan Search Engine Optimization (SEO). Fokus utama penulisan SEO copy tentu untuk memposisikan website kamu pada halaman pertama atau teratas Google. Penggunaannya pun cukup kompleks karena mengandalkan kata kunci yang sesuai dengan isi konten.
Contoh Formula AIDA dalam Membuat Copy Menarik

Formula dalam membuat copy menarik satu ini sudah terkenal di kalangan copywriter. AIDA (Attention – Interest – Desire – Action) models merupakan formula copywriting yang dinilai cukup ampuh untuk menarik audiens yang sudah ditargetkan. Kamu bisa simak penjelasan ini ya!
1. Attention
Dalam AIDA, Attention bertujuan untuk menarik perhatian calon audiens saat pertama kali melihat konten kamu. Attention banyak ditulis melalui headline menggunakan font besar agar lebih menonjol sehingga menimbulkan ketertarikan.
2. Interest
Apabila audiens sudah menaruh perhatiannya terhadap produk kamu, langkah selanjutnya ialah Interest. Interest ini menjadi momen tepat untuk kamu membangkitkan minat audiens atau konsumen terhadap produk yang kamu tawarkan.
Pada tahap ini kamu harus mampu menawarkan solusi atas permasalahan atau kebutuhan dari konsumen. Selain itu, bisa juga memaparkan manfaat apa saja dari produk yang kamu miliki.
3. Desire
Desire merupakan tahapan di mana kamu harus membuat konsumen merasa FOMO dan menginginkan produk tersebut. Namun, kamu akan lebih banyak mengandalkan permainan emosi dan logika dari konsumen. Sebagai contoh, produk dengan harga diskon sangat terbatas periodenya.
4. Action
Nah, pada tahapan ini kamu akan menggunakan call to action untuk mengarahkan audiens dalam bertindak. Misalnya, “subscribe agar tidak ketinggalan” atau kamu bisa juga menggunakan “Beli harga diskon sekarang, harga kembali normal minggu depan.”
Itulah yang perlu kamu ketahui seputar copywriting. Tentu saja dengan menggunakan copywriting akan lebih mempermudah kamu dalam mempromosikan bisnis atau produk baik di media sosial, billboard, majalah, televisi, sampai dengan email marketing. Oleh karena itu, jangan sampai lupa untuk terus menggunakan copywriting agar bisa menarik audiens baru ya!