Apakah kamu tertarik dalam berbisnis, tapi tidak memiliki ilmu ataupun keahlian untuk itu? Tenang saja, kamu dapat tetap menjadi bagian dari sebuah bisnis dan memulainya dengan menerapkan affiliate marketing.
Hampir mirip dengan influencer marketing, jenis pemasaran ini lumayan banyak memanfaatkan media sosial sebagai platformnya. Penasaran apa itu affiliate marketing? Yuk simak penjelasan di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Mengenal Affiliate Marketing
Affiliate marketing atau pemasaran afiliasi adalah strategi pemasaran yang menggunakan afiliasi dalam menjual produk ataupun jasa. Jika berhasil, para afiliasi akan mendapatkan pembayaran akan jasanya. Bagi kamu yang tidak memiliki produk atau jasa untuk ditawarkan, kamu dapat menjadi afiliasi dan mendapatkan komisi dari hasil penjualan kamu. Kamu juga dapat meraih penghasilan dengan tempat dan waktu yang fleksibel.
Jika kamu berminat, kamu dapat memulai dengan mendaftarkan diri pada suatu merchant. Setelah melaksanakan pemasaran afiliasi, kamu akan mendapatkan pendapatan dengan metode pembayaran di awal atau bayaran berdasarkan produk yang telah berhasil terjual. Komisi yang didapatkan pun berkisar pada 20% sampai 40%. Berbeda dengan strategi pemasaran lainnya, pemasaran afiliasi pun melibatkan penjual, afiliasi, dan konsumen. Dengan melibatkan ketiga pihak tersebut, penjual pun dapat menghindari proses pemasaran yang rumit.
Cara Kerja Affiliate Marketing
Bagi kamu yang tertarik, berikut adalah langkah-langkah kamu untuk menjadi seorang afiliasi:
1. Mencari dan mendaftar kepada perusahaan website afiliasi
Pada tahapan ini, kamu akan menerima link untuk menjalankan afiliasi. Tidak menutup kemungkinan bagi kamu untuk dihubungi terlebih dahulu oleh perusahaan untuk menjalin kerja sama.
2. Membagikan link melalui media sosial
Jika ada individu yang membeli produk atau menggunakan jasa merchant melalui link yang kamu berikan, maka kamu akan mendapatkan komisi.
Perumpaannya sistem afiliasi itu begini, ada perusahaan kecantikan yang menjual produk kosmetik dan perawatan kulit, mereka membutuhkan afiliasi untuk memasarkan produk kepada target konsumen. Salah satunya melalui afiliasi, yang juga akan mendapatkan keuntungan.
Penggunaan jasa afiliasi memberikan keuntungan kepada merchant. Dengan menggunakan jasa afiliasi, merchant tidak perlu repot untuk melakukan analisis ataupun riset pasar. Afiliasi yang cocok untuk menjalin kerja sama ialah supermarket ataupun apotek, pusat perbelanjaan, dan e-commerce.
Perbedaan Affiliate Marketing dengan Reseller
Mungkin konsep strategi pemasaran ini mengingatkan kamu dengan konsep reseller. Namun, ternyata keduanya itu tidak sama, lho! Perbedaan utama antara affiliate marketing dan reseller adalah reseller berfokus kepada menjual kembali produk dengan nama brandnya sendiri. Sedangkan, affiliate masih mengatasnamakan brand dan memiliki keharusan untuk mencari pelanggan dan membeli produk brand untuk mendapatkan imbalan komisi penjualan.
Pada sistem reseller, para reseller harus membeli produk atau layanan tersebut sebelum mendistribusikan produk. Sedangkan, para afiliasi hanya perlu mendaftarkan diri secara resmi kepada brand. Keuntungan yang didapatkan oleh reseller pun berkisar lebih besar, sekitar 30% sampai 80%.
Baca Juga : Rekomendasi Program Afiliasi Paling Menguntungkan
Kegunaan Menerapkan Affiliate Marketing
Dengan menerapkan pemasaran afiliasi, kamu memiliki kestabilan dalam pemasaran penjualan. Penerapan pemasaran afiliasi juga memiliki risiko pemasaran yang rendah, kamu dapat melakukan trial and error kepada strategi pemasaran produk kamu. Tidak hanya itu, biaya untuk melakukan pemasaran afiliasi juga rendah.
Penerapan pemasaran afiliasi pun tetap dibutuhkan untuk penyedia produk dan jasa dari skala kecil sampai besar. Akan tetapi, jangan sampai metode ini menjadi satu-satunya metode pemasaran untuk memasarkan produk dan jasa kamu ya! Kami sangat merekomendasikan kamu untuk tetap melengkapi metode pemasaran kamu dengan metode-metode lainnya. Setidaknya, kamu sudah mendapatkan jaminan akan stabilitas usaha kamu.
Cara Menerapkan Affiliate Marketing
Setelah membaca informasi tersebut, apakah kamu tertarik untuk menjalin kerja sama sebagai seorang afiliasi? Jika iya, simak saran-saran berikut!
1. Mempelajari produk atau jasa
Penting sekali bagi kamu untuk mempelajari produk atau jasa terlebih dahulu sebelum menyepakati untuk menjadi afiliasi. Sehingga, kamu dapat mempertanggungjawabkan akan produk dan jasa yang kamu tawarkan sekaligus menguasai kelebihannya.
2. Memilih produk yang sesuai dengan target audiens anda
Hal ini akan memudahkan kamu untuk mendapatkan calon pelanggan, karena kamu sudah mengetahui terlebih dahulu apa yang mereka sukai dan apa yang mereka butuhkan.
3. Mencoba produk atau jasa yang ingin dipasarkan
Dengan mencoba produk dan jasa terlebih dahulu, kamu akan lebih memahami hal yang kamu tawarkan. Tidak hanya itu, kamu dapat memberikan testimoni dan meraih kepercayaan calon pelanggan.
4. Memberikan konten yang berkualitas
Jika kamu sudah melewati tiga tahap diatas dan menerima tawaran untuk menjadi seorang affiliate, pastikan kamu akan memberikan kinerja yang terbaik. Salah satunya dengan memberikan konten yang berkualitas.
3 Jenis Afiliasi dalam Affiliate Marketing
Nah, agar bisa memiliki strategi affiliate marketing yang baik, kamu harus memilih jenis afiliasi yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis. Agar tidak salah pilih, berikut Socialights jelaskan beberapa jenis afilias untuk keperluan pemasaranmu.
1. Influencer
Influencer adalah orang yang punya kemampuan untuk memengaruhi keputusan pembelian masyarakat. Dengan jumlah pengikut mereka, para influencer dapat dengan mudah mengarahkan konsumen ke produk penjual melalui media dan platform lainnya.
Artis layar kaca, pakar (ahli skincare, ahli gym), atau pegiat media sosial termasuk dalam jajaran influencer yang dapat digandeng sebagai afiliasi untuk strategi affiliate marketing-mu.
2. Blogger
Afiliasi berikutnya yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan affiliate marketing adalah seorang blogger. Blogger cukup unggul dalam meningkatkan konversi penjualan sebuah produk atau jasa. Biasanya, mereka akan melakukan uji coba terhadap produk atau jasa dan diikuti ulasan yang bertindak sebagai promosi.
3. Media massa
Media massa menjadi afiliasi terakhir dalam affiliate marketing. Meski memiliki kemampuan mendatangkan calon pembeli dalam jumlah besar, media massa cukup jarang dipilih.
Pasalnya, biayanya jauh lebih mahal ketimbang tiga afiliasi yang sudah disebutkan sebelumnya. Meskipun demikian, harga yang mahal datang dengan keuntungan lebih. Media massa dapat mempromosikan produk dengan lebih cepat dan efektif.
Hal ini tak lain disebabkan oleh jumlah saluran dan audiens yang lebih banyak.
Setelah membaca artikel ini, apakah kamu untuk menjadi seorang affiliate?